Rabu, 25 Maret 2015

Perbedaan Psikoterapi dan Konseling, Penjelasan Mental Illness dan Bentuk Terapi

Perbedaan Psikoterapi dan Konseling, Penjelasan Mental Illness dan Bentuk Terapi
I. Perbedaan Psikoterapi dan konsling
Hahn & MacLean (1955), mengemukakan mengenai tujuan konseling yaitu menitikberatkan pada upaya pencegahan agar penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul. Sedangkan psikoterapi yaitu  menangani penyimpangan dan melakukan usaha pencegahannya.
Blocher (1966) membedakan konseling dengan psikoterapi berdasarkan tujuannya yaitu Konseling: developmental-educative-preventive sedangkan Psikoterapi: remediative-adjustive-therapeutic
Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thomson & Rudolph (1983) sebagai berikut:
Konseling: untuk pasien, gangguan yang kurang serius, masalah: jabatan dan pendidikan, berhubungan dengan pencegahan, lingkungan pendidikan dan nonmedis, berhubungan dengan kesadaran, metode pendidikan. Sedangkan Psikoterapi: untuk pasien, gangguan yang serius, masalah kepribadian dan pengambilan keputusan, berhubungan dengan penyembuhan dan lingkungan medis, berhubungan dengan ketidaksadaran dan metode penyembuhan.
 II. Mental Ilness terdiri dari biological, psychological, sosiological dan philosopic
Gangguan mental dalam psychological memliki 4 karekteristik gangguan yaitu personal distress, disability, violation of social norms  dan dysfuction. Dalam sosiological mental ilness yaitu seseorang melanggar norma sosial. Dalam biological mental ilness yaitu ketidakberfungsian berpikir positif. Dalam Philosopic yaitu seseorang tidakmampu menyelesaikan masalah sesuai dengan realitas yang ada.
 III. Terapi supportive, reeductive dan reconstructive
Terapi supportive secara umum bertujuan untuk membawa klien ke dalam keseimbangan emosional secepat mungkin dengan cara memperbaiki symtom-symtom, sehingga klien dapat berfungsi kembali secara normal ( Wolberg dalam Purwandari, 2003)
Terapi Supportive terdiri dari 4 teknik terapi yaitu manipulasi lingkungan, confession andventilation, guidance dan reassurance. Guidance/bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan cara memberikan fakta dan interpretasi. Manipulasi lingkungan, yak ni usaha menyelesaikan problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan. Reassurance meyakini kembali. Terapi kelompok yakni yang terdiri dari klien yang memiliki problem sejenis.
Terapi Reeductive merupakan terapi yang berusaha menyelesaikan konflik yang terdapat di alam sadar. Salah satunya adalah terapi wawancara. Sedangkan terapi Rekonstruktif adalah mengubah pola pikir seseorang dari yang negative menjadi positif. Cognitive Restructuring  yaitu mengubah pola pikir seseorang. Salah satu contohnya adalah Cognitive Therapy.
Daftar Pustaka:
Purwandari. 2009. Layanan terapi suportif bagi anak tunalaras tipe social WITHDRAWAL. Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 5 No. 2
Johnson, Sheri L, dan Ann Kring. 2011. Abnormal Psychology ed.12. United State: John Wiley


Tidak ada komentar:

Posting Komentar