Perbedaan Psikoterapi dan
Konseling, Penjelasan Mental Illness dan Bentuk Terapi
I. Perbedaan Psikoterapi
dan konsling
Hahn & MacLean (1955),
mengemukakan mengenai tujuan konseling yaitu menitikberatkan pada upaya
pencegahan agar penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul. Sedangkan
psikoterapi yaitu menangani penyimpangan dan melakukan usaha
pencegahannya.
Blocher
(1966) membedakan konseling dengan psikoterapi berdasarkan tujuannya yaitu
Konseling: developmental-educative-preventive sedangkan
Psikoterapi: remediative-adjustive-therapeutic
Perbedaan konseling dan
psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip
oleh Thomson & Rudolph (1983) sebagai berikut:
Konseling: untuk pasien,
gangguan yang kurang serius, masalah: jabatan dan pendidikan, berhubungan
dengan pencegahan, lingkungan pendidikan dan nonmedis, berhubungan dengan
kesadaran, metode pendidikan. Sedangkan Psikoterapi: untuk pasien, gangguan
yang serius, masalah kepribadian dan pengambilan keputusan, berhubungan dengan
penyembuhan dan lingkungan medis, berhubungan dengan ketidaksadaran dan metode
penyembuhan.
II. Mental
Ilness terdiri dari biological, psychological, sosiological dan philosopic
Gangguan
mental dalam psychological memliki 4 karekteristik gangguan yaitu personal
distress, disability, violation
of social norms dan dysfuction. Dalam sosiological mental
ilness yaitu seseorang melanggar norma sosial. Dalam biological mental ilness yaitu ketidakberfungsian
berpikir positif. Dalam Philosopic yaitu
seseorang tidakmampu menyelesaikan masalah sesuai dengan realitas yang ada.
III. Terapi
supportive, reeductive dan reconstructive
Terapi supportive secara
umum bertujuan untuk membawa klien ke dalam keseimbangan emosional secepat
mungkin dengan cara memperbaiki symtom-symtom, sehingga klien dapat berfungsi
kembali secara normal ( Wolberg dalam Purwandari, 2003)
Terapi
Supportive terdiri dari 4 teknik terapi yaitu manipulasi lingkungan, confession andventilation, guidance dan reassurance. Guidance/bimbingan,
yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan cara memberikan fakta
dan interpretasi. Manipulasi lingkungan, yak ni usaha menyelesaikan
problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau mengubah
unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan. Reassurance meyakini kembali.
Terapi kelompok yakni yang terdiri dari klien yang memiliki problem sejenis.
Terapi Reeductive merupakan
terapi yang berusaha menyelesaikan konflik yang terdapat di alam sadar. Salah
satunya adalah terapi wawancara. Sedangkan terapi Rekonstruktif adalah mengubah
pola pikir seseorang dari yang negative menjadi positif. Cognitive
Restructuring yaitu mengubah pola pikir seseorang. Salah satu contohnya
adalah Cognitive Therapy.
Daftar Pustaka:
Purwandari. 2009. Layanan
terapi suportif bagi anak tunalaras tipe social WITHDRAWAL. Jurnal Pendidikan
Khusus Vol. 5 No. 2
Johnson,
Sheri L, dan Ann Kring. 2011. Abnormal Psychology ed.12. United
State: John Wiley
Tidak ada komentar:
Posting Komentar